Telur Paskah

Paskah, Hari Raya utama Gereja Katolik. Dalam Paskah, dirayakan kebangkitan Yesus Kristus, tiga hari setelah peristiwa Salib. Sejarah Paskah berawal dari awal tumbuhnya kekristenan. Paskah dirayakan untuk mengenang kebangkitan Yesus, sang Mesias, yang kehadiranNya telah dinubuatkan oleh para nabi. Dalam perayaan ini, dikenangkan sebagai satu kesatuan sengsara-wafat-dan kebangkitan Yesus.
Paskah diawali dengan masa persiapan, yaitu masa Prapaskah. Masa persiapan ini dibuka dengan perayaan Hari Rabu Abu. Masa persiapan ini menjadi masa pantang dan puasa sepanjang empat puluh hari lamanya. Masa persiapan ini memuncak ketika memasuki pekan suci. Pekan suci ditandai dengan perayaan Minggu Palma, perayaan kehadiran Yesus di Yerusalem sebagai Mesias, Utusan Allah. Perayaan selama pekan suci,secara berurutan, terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan Minggu Paskah. Pekan Suci disusul dengan lima puluh hari masa Paskah. Masa Paskah sendiri berakhir pada Hari Raya Pentakosta.

Telur dan Perayaan Paskah
Mengikuti Perayaan Paskah dengan berbagai seluk beluknya, ada beberapa kebiasaan populer yang muncul dan dipakai untuk merayakannya. Tradisi yang ada adalah tradisi telur dan kelinci paskah. Di Indonesia, tradisi telur paskahlah yang berkembang. Tradisi ini menjadi salah satu kebiasaan yang banyak dipakai sebagai wujud perayaan paskah. Sering kita temukan acara menghias atau mencari telur paskah sebagai salah satu kegiatan perayaan.
Telur Paskah mempunyai latar belakang dalam paradaban lama. 'Telur' merupakan simbol yang amat penting dalam mitologi purba, terutama di daerah India dan Mesir. Dipercayai bahwa, awalnya, jagat raya bermula dari sebutir telur raksasa. Sebegitu besarnya telur ini, sehingga ia mampu menghubungkan surga dan bumi. Telur juga berhubungan erat dengan Ritus Kesuburan di musim semi oleh orang Indo-Eropa pada masa pra-kristen, terutama bagi penduduk pulau Kreta serta orang-orang Persia. Orang Mesir dan Persialah yang memulai memberikan hiasan warna-warni pada telur pada upacara ritus kesuburan itu.
Warna khusus orang Yunani pada telur Paskah adalah warna merah, yang melambangkan Darah Kristus. Pada hari Minggu Paskah, telur yang sudah direbus dan diwarnai pada hari Kamis Putih, dibagikan kepada umat. Tetapi tidak untuk dimakan! Setiap orang berusaha memukul hancur telur yang dimiliki teman lain dengan menggunakan telur yang dia miliki , sambil juga berusaha menjaga agar telur miliknya tak sampai pecah. Pemilik telur terakhir yang tidak retak dan pecah adalah pemenangnya, dan diyakini bahwa ia akan dilimpahi keberuntungan tertentu oleh 'DIA' yang telah bangkit.
Dalam kalangan Kristen, Telur adalah simbol kebangkitan. Sebutir telur yang sudah dieram, lalu pecah dan menetaskan anak-anak ayam, menjadi simbol Kristus yang bangkit dari kubur menuju kehidupan baru yang kekal, kehidupan yang tidak akan berakhir dengan kematian lagi. Seiring berjalannya waktu, makna simbolis telur paskah ini terlupakan. Jaman ini, Keindahan telur paskah yang penuh hiasan warna-warni menjadi lebih utama. Telur Paskah yang dibuat dari Coklat atau jenis 'candy' yang lainnya menjadi kesukaan khusus di masa Paskah.
Selamat menikmati telur Paskah, tanpa melupakan makna dibaliknya.
sumber : Internet

0 comments:

Post a Comment